Bantul - Menurut Kyai Syukri, seorang pemimpin harus berkarakter pemimpin. Ada empat belas karakter pemimpin yang beliau rumuskan. Pada bagian terakhir ringkasan ini penulis akan menyajikan karakter-karakter tersebut sesuai yang disampaikan pada saat sesi zoom kemarin.
- Ikhlas, ikhlas yang dimaksud di sini bukan nrimo ing pandum. Sudahlah dapatnya segini ya begini saja. Bukan! Tetapi ikhlas yang dimasud di sini adalah menghadirkan niat lillahi Ta'ala berjuang sekuat tenaga. Ikhlas yang aktif, bukan pasif. Karena niatnya murni lillah, maka usaha yang dilakukan juga akan sebaik mungkin.
Ketika ikhlas, orang tidak akan berharap kepada manusia. Kyai Syukri memiliki prinsip bahwa "saya akan tetap membantu orang lain, Allah pasti akan membantu saya walaupun orang yang saya bantu belum tentu balik membantu saya". Orang yang pernah dibantu belum tentu balik membantu saat kita susah. Bahkan ada juga yang justru malah balik memusuhi.
Suatu saat kala itu banyak pihak yang mulai memfitnah Kyai Syukri. Dalam perjalanannya bersama sang ayah ke Madiun, di dalam mobil Ustadz Riza bertanya, "Kenapa tidak dibalas saja, Pak?". Waktu itu Kyai Syukri sedang mengemudi. Beliau pun menampar mulut Ustadz Riza ...puok..."Jaga mulutmu! Istighfar banyak-banyak! Jaga mulutmu! Jaga mulutmu! Cukup doakan. Cukup doakan yang terbaik bagi dia. Doakan yang baik-baik bagi dia!" ucap Kyai Syukri.
Selanjutnya, orang ikhlas akan memiliki semangat yang tinggi. Dia akan terus bergerak. Setelah ini aku akan membuat apa lagi ya, inovasi apa lagi ya, begitu dan seterusnya. Orang ikhlas juga tidak takut dikritik. Bahasa Kyai Syukri "Pisuhen sak karepmu, nggak bakalan merubah niatku!" (silahkan mengumpat sepuasmu, hal itu tidak akan merubah niatku). Ya, karena niatnya sudah lillahi Ta'ala. Menjadikannya memiliki kesabaran yang tinggi serta selalu optimis. Karena keikhlasan dalam berbuat menjadikan kita tegar, kuat, dan berprinsip. - Inovatif, orang sukses adalah mereka yang memiliki inovasi. Tak mudah puas dengan capaian hari ini. Senantiasa berbuat lebih baik dari hari kemarin.
- Mampu mebuat jaringan kerja dan memanfaatkannya.
- Dapat dipercaya, bagaimana caranya agar dapat dipercaya? caranya adalah dengan menekuni dan menyelesaikan tugas secara excellent, mempunyai prestasi, menjaga amanah, dan bersikap jujur.
- Bekerja keras, sebagaimana salah satu nasihat almarhum "Belajarlah yang keras, bekerja keras, berusaha keras, berdoa keras, dan beribadah juga harus keras".
- Menguasai masalah dan dapat menyelesaikan.
- Integritas tinggi, sebuah integritas akan menumbuhkan loyalitas. Loyalitas yang terus dipupuk akan menghasilkan totalitas. Ketika sudah totalitas, maka akan meningkatkan kapasitas seseorang.
- Memiliki nyali yang tinggi, dadi wong ojo cengeng! bahasa hari ini baperan. Cara untuk meningkatkan nyali adalah harus menguasai masalah, memiliki kemauan yang kuat, dan juga kerja keras.
- Jujur dan terbuka.
- Siap berkorban, seorang pemimpin harus menjadi teladan untuk berkorban. Bondo bahu pikir, lek perlu sak nyawane pisan. Ada satu contoh ketika Ustadz Riza ditelpon tetapi tidak bisa karena hp-nya sedang rusak. Kyai Syukri lantas mengingatkan bahwa orang yang penting itu harus tahu kepentingan. Maksudnya, orang penting itu akan banyak yang mencari atau menghubungi. Maka jangan menyepelekan masalah komunikasi. Setelah itu, niat hati Ustadz Riza ingin meminta uang untuk beli handpone baru. Alih-alih langsung diberi. Kyai Syukri justru menolak dan meminta anaknya untuk berusaha sendiri.
Sebelum mempersilahkan pergi, Kyai Syukri meminta anaknya untuk duduk di ruang tamu. Kebetulan saat itu juga sedang ada tamu dari desa ingin meminta bantuan renovasi masjid. Setelah ngobrol ini itu, bertanya ini dan itu, Kyai Syukri menyerahkan amplop berisi uang yang ia ambil dari sakunya. Langsung diberikan kepada sang tamu. Padahal Ustadz Riza tahu bahwa amplop itu baru saja diterima sang ayah hari itu juga dari tamu sebelumnya. Masya Allah. - Mampu berkomunikasi
- Cerdas dalam melihat, mendengar, dan mengevaluasi
- Tegas, tegas dengan prinsip dan strateginya. Menggunakan soft power bukan hard power. Yaitu kekuatan dan ketegasan dengan kelembutan. Bagaimana caranya? lakukan kegiatan yang banyak, kemudian kita akan banyak pengalaman, dan kita bisa memberikan pengarahan, memiliki keberanian, dan menguasai masalah.
Ketika ada permasalahan yang membutuhkan keputusan cepat. Segera putuskan dengan tegas, walaupun salah, tapi berberkah. Lebih baik salah tapi tegas segera terputuskan. daripada tidak salah tapi lama tidak terputuskan masalah tersebut. Karena dalam penundaan bisa timbul masalah-masalah baru yang tak terduga. Semakin banyak berlatih menguasai masalah, maka semakin minim kesalahan tercipta. - Bermuamalah dengan baik
Inilah tadi empat belas karakter pemimpin rumusan KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA. Bagian ini juga menjadi urutan terakhir acara seminar "Menapaktilasi Leadership Dr. (HC) KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA". Pada akhir sesi seminar, host menutup acara dengan foto bersama menggunakan tangkapan layar. Kemudian dilanjutkan dengan bersama-sama menyaksikan video memoar Dr. (HC) KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA. Selesai.
![]() |
Video Mengenang KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA |
![]() |
Foto bersama menggunakan tangkapan layar |
Posting Komentar
Posting Komentar